Adidas meluncurkan bola resmi yang akan digunakan pada Piala Dunia
2014 Brasil. Kualitas bola yang diberi nama Brazuca tersebut diyakini
lebih baik dari pendahulunya, Jabulani (bola Piala Dunia 2010 Afrika
Selatan).
Warna biru, hijau dan emas mendominasi penampilan "Brazuca", bola
resmi Piala Dunia 2014 di Brasil yang diluncurkan dalam sebuah upacara
di Rio De Janeiro, kemarin. Kata "Brazuca" memiliki arti ganda, bisa
berarti orang-orang Brasil yang merantau, termasuk para pemain
sepakbola. Namun juga sebuah slang untuk menggambarkan rasa kebanggaan
nasional.
Produsen alat olah raga Adidas menyebut produk bola ini merupakan
sebuah inovasi terobosan yang revolusioner. Bola dihiasi dengan desain
pita dengan warna biru, hijau, dan emas yang merupakan warna
tradisional Brasil.
Bola ini akan mulai digunakan pada 12 Juni 2014 dalam pertandingan
pembukaan Piala Dunia di Sao Paulo dan akan terus digunakan hingga
pertandingan final pada 13 Juli 2014 di Rio De Janeiro.
"Bola Piala Dunia FIFA akan menjadi ikon turnamen karena merupakan
pusat perhatian dalam setiap gol, permainan dan sentuhan," kata
Ernesto Bruce, direktur sepakbola untuk Adidas Amerika. Bola Adidas
telah digunakan dalam pertandingan Piala Dunia sejak 1970.
Meski begitu, bola-bola Piala Dunia selalu menimbulkan pro kontra
dalam setiap perhelatan Piala Dunia. Para pemain -terutama pejaga
gawang- sering mengeluh tentang tingkat kelicinan atau kecepatan gerak
bola.
Brazuca telah diuji secara tertutup di beberapa pertandingan. Trio
bintang timnas Inggris, yaitu Steven Gerrard, Frank Lampard dan
Jermain Defoe terpilih sebagai model perilisan Brazuca.
Kabarnya, Brazuca memiliki kualitas yang mirip dengan bola Liga
Champions dan Euro 2012. Tentu adidas menambahkan beberapa peningkatan
mutu dari bola yang akan digunakan di Piala Dunia pada Juni tahun
depan.
Menurut Mirror, Brazuca dibuat dengan struktural simetri dengan enam
panel identi di samping struktur permukaan yang berbeda. Desain ini
memberi pengingkatan pegangan, sentuhan, stabilitas serta aerodinamis
di lapangan.
No comments:
Post a Comment