menu 2

Sunday, 6 March 2016

Ternyata Sang Penemu 4G Adalah Orang Indonesia

 

    
     Profesor Khoirul Anwar yang lahir tahun 1978 di Kediri, Jawa Timur. Dialah penemu 4G (fourth-generation technology). Lulusan ITB Bandung Jurusan Teknik Elektro lulus dengan predikat cum laude di tahun 2000 ini mendapat beasiswa Panasonic Jepang untuk melanjutkan S2  di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang dan lulus pada tahun 2005. Selanjutnya dia mendapatkan beasiswa  melanjutkan kuliah S3 dari perusahaan Jepang di kampus yang sama.

Keinginan untuk pulang ke Indonesia dan mendapat pekerjaan yang layak bukan karena uang. "Kalau uang sih, rasanya sulit di Indonesia mempekerjakan saya dengan gaji yang sama seperti di Jepang. Saya tidak melihat ke soal uang, tetapi melihat tempat kerja yang bisa pas buat saya, bisa fokus dalam mengabdikan ilmu di Indonesia, misalnya bekerja di Universitas yang besar seperti ITB," katanya.

Saat ini Khoirul tinggal di Nomi, Ishikawa, tak jauh dari tempat kerjanya. Dia bekerja sehari-hari ini di Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST) sebagai assistant professor. Penemuannya yang dipatenkan dengan nama "transmitter and receiver" menjadi aplikasi 4G tersebut, tidak menjadikan Khoirul sombong. Dengan sederhana dia tetap berharap bisa mengembangkan ilmunya di Indonesia nantinya, mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia.
 
Prestasi internasionalnya di antaranya terpilih sebagai The Best Student Paper oleh Institute of Electrical and Electronic Engineering (IEEE)  di bidang Radio and Wireless Symposium 2006 (RWS2006), California, USA, January 2006. Lalu Travel Grant Award, Computer and Communications Conference Conference Award  ke Massachusets Institute of Technology (MIT), tahun 2004.

"Saya cuma ingin mengajar saja di Indonesia dengan kebebasan penelitian juga kalau bisa seperti di Jepang ini. Demikian pula saya berharap bisa bekerjasama dengan baik dengan semua orang di lingkungan saya di Indonesia nantinya. Bisa diterima baik semua orang sehingga kita bisa tenang bekerja di Indonesia nantinya," demikian harapnya.
  
Khoirul Anwar di Jepang tak pernah ada batas anggaran untuk proyek penelitiannya dan bebas ikut berbagai seminar di luar Jepang yang terkait dengan bidangnya.  Proyek penelitiannya juga untuk pemerintah Jepang yang terikat kontrak sampai dengan 2016. Sebuah anggaran penelitiannya saja bahkan bisa mencapai puluhan juta yen, mendapatkan JSPS Grant-in-Aid for Scientic Research 2011-2014 (KAKENHI KIBAN KENKYU B) untuk bidang khusus "Connect All with Turbo Codes:COATNET-2." (Choirul sebagai Co-Investigator)  dengan anggaran 20 juta yen.

Wah..wah..wah Orang Sepinter Khoirul Anwar di negara orang aja sangat di hargai dan di dukung, Mungkinkah jika pulang ke indonesia akan mendapat dukungan yang sama..entahlah, kita tunggu saja berita dan informasi di lain waktu.  :)

Tetap Semangat ya Sobat-sobat Blogger dan jangan pernah berhenti menuntut ilmu sebanyak-banyaknya.

Dari berbagai Sumber

Salam WB   
 

 


Pr

No comments: