menu 2

Monday 15 December 2014

Cara Mengetahui Hp Android Asli Atau Replika (kw) dengan LCD Test

Disini saya akan membahas Cara Mengecek Hp Android Anda Asli atau Replika (kw) dengan LCD Test.
Disini bang One'dy alias Wandy menggunakan hp samsung galaxy young S6310.


Langsung saja simak pembahasan kali ini..
- Pertama ketik *#0*#  tanpa menekan call/phone. Seperti pada gambar di bawah ini :


 - Kemudian akan muncul tampilan LCD Test, Anda klik pada kotak sensor yang saya beri lingkaran merah seperti pada gambar di bawah ini



- Setelah diklik akan muncul tampilan accelerometer sensor lalu klik pada image test yang sudah saya beri lingkaran merah pada gambar di bawah



- Pada hp samsung galaxy yang asli akan muncul tampilan gambar anjing seperti di bawah ini 
                                                                                                                                                                                                       
                                                       

Tapi kalau yang muncul bukan gambar anjing berarti hp tersebut tidak asli/palsu.
Di bawah ini beberapa fungsi kotak yang ada pada gambar di atas
Red : menampilkan warna merah di layar
Green : menampilkan warna hijau di layar
Blue : menampilkan warna biru di layar
berguna apabila hp Anda jatuh dan anda curiga ada kerusakan pada layar. Jika salah satu dari warna yang dihasilkan tidak merata, maka layar hp anda dalam keadaan tidak baik.
Receiver: hanya menampilkan warna putih disertai suara
Vibration: layar HP berwarna gelap disertai Vibrasi (bergetar)
Megacam : menampilkan fungsi kamera (sama saja di mode normal)
Sensor : Menampilkan kondisi hp dalam keadaan Balance atau tidak. sama saja dengan Kalibrasi layar.
Sleepmode : Sama dengan menekan tombol Lock (Tombol Power)
Speaker : Memutar suara apakah kondisi speaker hp Anda dalam keadaan baik atau tidak.

Semga pembahasan One'dy diatas berguna dan bermanfaat buat Anda ..  :)

Sunday 19 October 2014

MLDR (Multifunction LDR)


Deskripsi Perangkat Modul:
MLDR (Multifunction LDR) adalah modul sensor cahaya berbasis sensor LDR (Light Dependent Resistor) atau biasa juga disebut dengan photoresistor, yaitu komponen elektronika yang bersifat resistif yang resistansi berubah jika kecerahan cahaya yang mengenai permukaannya berubah. Modul sensor ini didisain untuk banyak fungsi yang berkaitan dengan aplikasi cahaya (lihat aplikasi).
 
Gambar 1. Layout rangkaian sensor MLDR.

 
Gambar 2. Paket MLDR
(MLDR, resistor-resistor referensi, dan kabel pelangi 5 lajur).
Tabel 1. Fungsi PIN
PIN
Fungsi
_1 _GND _Sumber tegangan (-) rangkaian
_2 _VCC _Sumber tegangan (+) rangkaian
_3 _ANA _Vout analog (0 – 5 VDC)
_4 _CTRL _Kendali LED (0 = nyala; 1 = padam)
_5 _COMP _Vout diskrit (logika 0 dan 1)

Tabel 2. Tingkat Referensi Kecerahan dengan R-ref1 dan R-ref2.
R-ref1
(K Ohm)
R-ref2
(K Ohm)
Vref
(Volt)
COMP Aktif
(Data COMP = 0)
HI-Z 1,8 0,66 _Terang s.d Gelap
HI-Z 5,1 1,26 _Cukup Terang s.d Gelap
HI-Z 15 1,88 _Sedikit Terang s.d Gelap
HI-Z HI-Z 2,50 _Sedikit Gelap
15 HI-Z 3,12 _Cukup Gelap
5,1 HI-Z 3,74 _Gelap
1,8 HI-Z 4,34 _Sangat Gelap
Keterangan Tabel:
Hi-Z = impedansi tinggi = R-ref tidak dipasang.
1K8 = coklat-kelabu-merah-emas
5K1 = hijau-coklat-merah-emas
15K = coklat-hijau-jingga-emas

Aplikasi:
  • Pengukur kecerahan cahaya (iluminasi).
  • Pendeteksi warna benda.
  • Pendeteksi siang / malam.
  • Pendeteksi garis (line detector).
  • Pendeteksi keberadaan benda.
Spesifikasi:

  • Menggunakan sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor) atau biasa juga dikenal dengan photoresistor.
  • Tegangan operasi: 3,5 – 5,5 VDC.
  • Terdapat dua jenis keluaran (output):
    • Analog: 0 VDC s.d 5 VDC.
    • Digital / Diskrit: Logika 0 dan Logika 1.
  • Terdapat dua buah LED (Light Emitting Diode) berwarna putih terang berdiameter 3 mm yang dapat dikendalikan nyala dan padamnya (on/off).
  • Tingkat referensi pembanding kecerahan yang dapat diatur untuk keluaran digital.
Petunjuk Penggunaan:
I. Mengukur Kecerahan Cahaya
  1. Hubungkan PIN VCC ke tegangan sumber positif (3,5 – 5,5 VDC) dan PIN GND ke tegangan sumber negatif atau nol.
  2. Hubungkan PIN ANA ke input ADC atau input pin mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC.
  3. Data terukur adalah tingkat kecerahan di sekitar sensor. Semakin gelap, semakin besar tegangan analog keluaran sensor.
II. Mendeteksi Warna Benda
  1. Ulangi langkah 1 dan 2 di atas.
  2. Hubungkan PIN CTRL ke pin mikrokontroler atau perangkat kendali lainnya.
  3. Nyalakan LED dengan memberi logika 0 ke PIN CTRL untuk mereduksi pengaruh cahaya lingkungan.
  1. Dekatkan objek BERWARNA pada modul DI-MLDR untuk dibaca pantulan cahayanya. Semakin gelap, semakin besar tegangan analog keluaran sensor.
III. Mendeteksi Siang / Malam
  1. Ulangi langkah 1 pada Sub I. di atas.
  2. Hubungkan PIN COMP ke pin mikrokontroler atau perangkat kendali lainnya.
  3. Data dari COMP akan berupa diskrit: COMP akan berlogika 0 (0 VDC) saat malam (gelap) ditandai dengan menyalanya LED indikator berwarna hijau, dan COMP akan berlogika 1 (5 VDC) saat siang (terang).
  4. Tingkat referensi kecerahan siang dan malam dapat diatur dengan menambahkan resistor pada R-ref1 dan atau R-ref2 (lihat tabel 2).
IV. Mendeteksi Garis (Line Detector)
  1. Ulangi langkah 1 dan 2 di atas.
  2. Hubungkan PIN CTRL ke pin mikrokontroler atau perangkat kendali lainnya.
  3. Nyalakan LED dengan memberi logika 0 ke PIN CTRL untuk mereduksi pengaruh cahaya lingkungan.
  4. Dekatkan objek GARIS pada modul DI-MLDR untuk dibaca pantulan cahayanya.  Data dari COMP akan berupa diskrit: COMP akan berlogika 0 (0 VDC) saat mendeteksi garis (gelap) dengan ditandai dengan menyalanya LED indikator berwarna hijau, dan COMP akan berlogika 1 (5 VDC) saat mendeteksi lingkungan sekitar garis. (Catatan: harus ada perbedaan tingkat kecerahaan warna yang signifikan antar garis dan lingkungannya, untuk contoh di atas warna garis lebih gelap dibandingkan lingkungannya).
  5. Tingkat referensi kecerahan garis dan lingkungannya dapat diatur dengan menambahkan resistor pada R-ref1 dan atau R-ref2 (lihat tabel 2).
V. Mendeteksi Keberadaan Benda
  1. Ulangi langkah 1 di atas.
  2. Gunakan laser-pointer atau rangkaian LED sebagai sumber cahaya.
  3. Arahkan cahaya dari sumber cahaya ke permukaan LDR.
  4. Beri jarak antara sumber cahaya dan modul DI-MLDR sebagai lajur gerak benda. (Saat objek melewati lajur tersebut, cahaya dari sumber cahaya akan terhalangi olehnya).
  5. Data dari COMP akan berupa diskrit: COMP akan berlogika 0 (0 VDC) saat objek menghalangi cahaya yang menuju permukaan LDR ditandai dengan menyalanya LED indikator berwarna hijau, dan COMP akan berlogika 1 (5 VDC) saat cahaya mengenai permukaan LDR.
  6. Tingkat referensi kecerahan dapat diatur dengan menambahkan resistor pada R-ref1 dan atau R-ref2 (lihat tabel 2).
Rangkaian LDR:
 
Gambar 2. Rangkaian Sensor LDR*
.
*Rangkaian ini adalah rangkaian dasar dari sensor LDR. Pada DI-MLDR, rangkaian telah mengalami sedikit perubahan.
M.D.C.D series adalah seri modul Motor DC Driver yang digunakan dalam suatu sistem untuk menguatkan arus dan atau tegangan keluaran (output) pengendali (misalkan mikrokontroler) agar pengendali dapat mengendalikan Motor DC.
IMG_20140208_135532Gambar 1. DI-MDCD4A (Motor DC Driver 4A)
LAYOUT4A(R1) 
Gambar 2. Layout Posisi Komponen MDCD4
Dimensi PCB:
49.0mm(X) x 45.4mm(Y) x 1.9mm(Z)
Aplikasi:
Rangkaian penguat untuk mengendalikan motor-motor berarus DC (Direct Current) sepert Motor DC Gearbox, Motor Stepper, Motor DC Tape, dll.
Spesifikasi:
  • Menggunakan Komponen Penguat Dual Full Bridge Driver
    • Tegangan supply operasi sampai dengan 46V.
    • Total Arus DC yang mampu dilewatkan sampai dengan 4 Ampere.
  • Memiliki 4 Output (dapat dikoneksikan dengan  1 Motor Stepper, atau 2 Motor DC 2 Arah, atau 4 Motor DC 1 Arah)
  • Dapat langsung dihubungkan pada AVR System.
    • Pin pengendali dapat diatur, high-byte atau low-byte, sehingga membuat pemrogram dapat leluasa menentukan pin mikrokontroler yang digunakan sebagai pengendali.

Extension Board


Deskripsi:
Extension Board adalah modul yang diperuntukkan sebagai expansi dari port  AVR System agar pin-pin dari port tersebut dapat mudah dikoneksikan secara independen (single-pin).
 
Gambar 1. Extension Board.
 
Gambar 2.  Extension Board
.
Dimensi PCB:
40mm(X) x 32.8mm(Y) x 1.9mm(Z)
Aplikasi:
Expansi pin-pin pada port  AVR System. Menghubungkan perangkat yang memiliki pin-pin I/O
Spesifikasi:
  • Terdapat 10 terminal: 8 data (d0-d7) dan 2 power (VCC dan GND).
  • Terminal yang digunakan mudah untuk dikunci dan dilepas dengan obeng plus (+).
  • Telah dilengkapi kabel IDC-10 sehingga dapat langsung dihubungkan dengan  AVR System.
 
Gambar 3. Paket Extension Board.

Basic AVR System


Deskripsi Perangkat Modul:
Basic AVR System adalah modul sistem AVR yang berdasar pada sistem minimum AVR ATMEGA8535 dan seri yang bersesuaian yang telah dilengkapi dengan fitur ADC.

 
Gambar 1. Basic AVR System.
Aplikasi:
Sebagai CPU (Central Processing Unit) atau Pengendali dalam berbagai macam sistem: sistem instrumentasi, sistem robotika, dan otomasi-otomasi yang lainnya.
Spesifikasi:
  • Dapat digunakan untuk jenis AVR ATMEGA8535(L), ATMEGA16(L), ATMEGA32(L), ATMEGA163(L), ATMEGA323(L).
  • Koneksi ADC sudah disiapkan (AVCC, AGND, dan AREF) sehingga sistem sudah siap untuk menerima input ANALOG pada PORTA.
Rangkaian Basic AVR System:
 
Gambar 2. Rangkaian Basic AVR System.

Datasheet Komponen yang Digunakan dalam Basic AVR System: